Banner 468x60

Jumat, Agustus 08, 2008

Anak-anak Muda yang Tak Kenal Istirahat

Kiprah anak muda Indonesia yang bermusik di luar negeri terbukti sudah membuahkan artis-artis handal. Sejak era Tielman Brothers, Blue Diamonds, Indra Lesmana, Anggun kemudian LAIN, kini hadir lagi Young and Restless. Karina Utomo (vokal) dan Nugie Utomo (drum) jadi bagian dari band ini bersama Josh Weller (guitar) dan Ross Paxman (bass). Mereka sukses membawa pulang Unearthed Award dari radio Triple J yang sangat bergengsi di Negeri Kanguru. Band asal Canberra ini merilis albumnya di Australia dan Indonesia. Sebuah rangkaian tur pun digelar di tanah air. Saya sempat berbincang dengan mereka petang sebelum menutup turnya dengan sebuah konser di Hard Rock Café Jakarta yang berakhir sukses.

Photobucket
foto: istimewa

SIAPA YANG MENGAWALI BAND INI?
Ross: Karina yang mengumpulkan kita. Awalnya kita cuma nge-jam dan belum begitu kenal satu sama lain. Kita hanya ingin bersenang-senang, akhirnya kita menulis lagu dan nggak berharap banyak.
Karina: Awal tujuan dibentuknya band ini supaya bisa manggung sama band-band lokal yang kita suka. Akhirnya, setelah dua tahun kita main di show-show, kita bisa manggung sama mereka. Kemudian kita mulai rekaman album ini dan sekarang kita di sini (baca: Jakarta, Indonesia).

MUSIK SEPERTI APA YANG KALIAN DENGARKAN DI AWAL TERBENTUKNYA BAND INI?
Karina: Gue dengerin The Bronx dan Hot Snakes.
Ross: Kita juga dengerin band-band hardcore dan punk lokal Canberra.
Karina : Dulu kita ingin manggung bersama band-band hardcore lokal jadi tentu kita nggak bisa main pop dan soft rock. Waktu itu juga banyak sekali band metal, hardcore, dan punk. Kita mencoba jadi sesuatu yang ada di antara musik-musik itu.
Ross: Di Canberra dulu nggak ada scene yang benar-benar jadi alternatif selain itu.
Nugie: Bayangkan saja, penduduk Canberra cuma 240.000 orang. Ketika kita jadi sebuah pilihan baru, maka kita lebih cepat muncul ke permukaan. Jadi dari awal kita memang nggak berniat untuk berkiblat pada siapa pun. Kita sama sekali tidak pernah membawakan lagu orang lain.

DENGAN KEBERADAAN VOKALIS PEREMPUAN, APA KALIAN JUGA IKUT DALAM PERGERAKAN RIOT GRRRL?
Karina: Nggak sama sekali. Agak kebalikannya malah. Hal yang membuat gue keberatan adalah, kadang keberadaan frontwoman itu disalahgunakan misalnya dengan anggapan bahwa band ini spesial karena saya perempuan. Menurut gue itu cara yang salah menanggapi gender. Gue pengen band ini tidak spesifik dihubungkan pada gender tertentu dan dihargai karena musiknya.

KALIAN PERNAH JUGA SEPANGGUNG DENGAN ARTIS INTERNASIONAL SEPERTI ERASE ERRATA DAN SUICIDE GIRLS. MANA YANG PALING SPESIAL?
Karina: Suicide Girls itu brengsek. Gue selalu mengira Suicide Girls itu keren dengan emansipasinya. Ternyata gue agak tersinggung dengan penampilan mereka. Bahkan banyak penonton yang juga tersinggung oleh mereka. Ya sudahlah itu cerita lain. Pertunjukan terbaik sama siapa ya? Midnight Juggernaut kali ya.
Josh: Kita lebih suka manggung dengan band yang berbeda dari kita. Kita sempat tur keliling Australia bersama satu band electro namanya Midnight Juggernaut. Dan itu asik banget. Seru banget ketika kita bisa main untuk penonton yang berbeda tapi bisa membuat mereka suka musik kita.

APA YANG INGIN KALIAN PROYEKSIKAN LEWAT PENAMPILAN VISUAL KALIAN?
Josh: Entahlah, kita sudah dari sananya cool. Hahaha
Karina: Menurut gue, tampilan visual itu penting. Bukan sekadar pakaian yang kita pakai tapi lebih ke pembawaan kita. Penonton ingin dihibur, jadi aspek visual tentu penting.

APAKAH KALIAN SUDAH MENYEBUT KALIAN SEBAGAI FULL-TIME MUSICIANS ATAU BAND INI HANYA PROYEK SIDE JOB?
Karina: Josh dipecat gara-gara tur Indonesia ini, Gue sebulan nggak digaji, Nugie harus cuti kuliah selama setahun, dan Ross nggak tahu apa masih diterima di tempat dia bekerja sekarang. Hahaha. Jadi, sepertinya, ini indikasi kalau kita serius.
Josh: Jika ditanya, apakah ini yang kita inginkan? Ya ini yang kita ingin lakukan.

(ditulis oleh Pondra Novara Priyono of Amazing In Bed)

Tidak ada komentar: