Banner 468x60

Rabu, Juli 30, 2008

Alternative Return

Alexa
Self-Titled
Warner Music Indonesia

cover album alexa

Berada dalam kondisi yang mapan belum tentu memberikan rasa nyaman. Lihat saja bagaimana seorang gitaris bernama Satrio lebih memilih keluar dari Maliq n D’Essentials untuk membentuk Alexa bersama JMono (pemain bass Parkdrive), Aqi (vokalis Tiket), Jar (drum), serta Rizki (gitar). Latar belakang musik yang berbeda tidak menjadi penghalang. Pengalaman masing-masing sebelumnya justru dijadikan referensi untuk memperkaya musikalitas Alexa. “Orang-orang lama” itu berkumpul di sini dan ibaratnya terlahir kembali ke dunia sebagai sesuatu yang baru: a beautiful beginning.

Rock dari Alexa terdengar simpel dan mudah dicerna. Mereka berangkat dari kesamaan selera dan mengaku banyak terinspirasi karena tumbuh bersama musik rock alternative era 90-an. Suara Aqi terdengar ringan. Namun, Alexa tidak sama dengan band-band masa kini yang hanya menjual tema cinta dengan irama mendayu. Kita seperti diajak mengarungi suatu masa ketika Foo Fighters, The Smashing Pumpkins, dan Collective Soul sedang menjadi trendsetter.

Nama Alexa sendiri adalah nama perempuan dari bahasa Yunani yang berarti pelindung lelaki. Nama itu ibarat penyeimbang di tengah band yang didominasi kaum Adam ini.

Instan. Kata itu menjadi penggambaran begitu cepatnya band ini merilis album. Selang enam bulan sejak berkumpul pada 13 September 2007, mereka langsung meluncurkan debut album self-titled. Image yang ditampilkan adalah fun and simple, yang tergambarkan dalam setiap musiknya, seperti “Kau Khianati”, “Biarkan Saja Aku”, dan hits single “Jangan Pernah Pergi”.

Musik dengan mid-tempo yang menghentak khas masa keemasan 90’an dibalut dengan vokal yang ringan ini menjawab isu retaknya hubungan Satrio dengan Maliq n D’Essentials terbukti tidak benar. Justru rekan-rekannya memberi dukungan dan menganggap inilah jalan Satrio yang sebenarnya. Beruntung, ia juga menemukan ‘armada’ barunya yang sehati.

(tulisan ini diedit oleh Dimas Wahyu)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

"Kita seperti diajak mengarungi suatu masa ketika Foo Fighters, The Smashing Pumpkins, dan Collective Soul sedang menjadi trendsetter."---
disagree! eheheh..

Anonim mengatakan...

Gapapa koq. Namanya juga opini. Emang kenapa nggak setuju?